Minggu, 03 Maret 2013

FaktaPedia : Kamera


Sebelum kami mulai FaktaPedia kali ini, saya mau minta maaf karena blog ini belakangan belum ada post terbaru. Maklum, banyak kerjaan. Hehehe… . Tak apa-apa, itu hanya sekedar intermeso saja. Kembali ke Fakta, kali ini kita akan membahas seputar sebuah benda yang dapat menangkap, mengabadikan, dan menunjukkan gambar. Anda tau? Ya, Kamera! Ini dia beberapa faktanya:

1. Lensa memiliki banyak elemen di dalamnya. Semakin banyak elemen, jalur lintasan cahaya akan makin rumit dan cenderung menurunkan kualitas dan ketajaman lensa. Maka itu tidak ada dalam sejarah lensa zoom bisa menyamai ketajaman lensa fix, karena banyaknya elemen yang dimiliki sebuah lensa zoom.
2. Lensa wide akan selalu mengalami penyimpangan/distorsi. Untuk itu jangan paksakan memakai lensa wide untuk memotret wajah orang, karena nanti akan tampak bulat dan gendut. Juga hindari memakai lensa wide untuk memotret garis yang lurus.
3. Ketajaman lensa tidak selalu sama. Ketajaman lensa akan berkurang saat diafragma dibuka maksimal atau dikecilkan minimal (efek difraksi lensa). Lensa zoom pun akan mengalami penurunan ketajaman saat dipakai di posisi tele. Untuk mendapat ketajaman terbaik, gunakan panjang fokal wide hingga normal, dan gunakan nilai diafragma tengah-tengah (sweet spot) sekitar f/5.6 hingga f/8. Bagian tengah lensa selalu lebih tajam dari bagian tepi / sudut. Lensa yang baik memiliki ketajaman yang masih lumayan baik di sudutnya, dan lensa yang buruk akan mengalami penurunan ketajaman yang parah di bagian sudutnya, istilahnya corner bluriness.
4. Bukaan diafragma maksimal pada lensa zoom bisa berubah. Demi menghindari desain lensa yang rumit, kebanyakan lensa zoom memiliki ciri bukaan diafragma maksimal akan berbeda pada panjang fokal yang berbeda. Perhatikan tulisan pada lensa, contohnya lensa 35-105mm f/2.8-4.5 artinya “pada posisi wide 35mm, bukaan maksimalnya adalah f/2.8, sementara pada posisi tele maksimum 105mm, bukaan maksimalnya turun hingga f/4.5“
5. Lensa super zoom banyak mengalami kompromi. Awalnya tidak ada lensa yang memiliki rentang fokal ekstrim, yang bisa mengakomodir kebutuhan sangat wide hingga sangat tele dalam sebuah lensa. Namun kebutuhan pasar dan persaingan antar merk akhirnya menjadikan produsen terpaksa membuat lensa yang serba-bisa (sapujagad) hingga saat ini ada kamera yang lensanya 36x zoom. Lensa semacam ini banyak kompromi terhadap kualitas dan ketajaman, demi memenuhi ambisi mendapat rentang fokal yang panjang.

Bagaimana? Sudah tau banyak mengenai kamera? Jangan lupa untuk beri komentar seikhlasnya karena kami tau bahwa postingan kami mungkin kurang sempurna. Jangan lupa juga untuk tunggu terus postingan terbaru kami yang lainnya. Sampai jumpa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar